Foto Drag Satria. Diandalkan untuk latihan tembak. Modelnya masih dijual dalam kondisi baru di Vietnam. Motor bebek Honda Supra Fit mungkin jamak ditemui untuk kendaraan harian.
Honda Supra Fit yang punya nama Wave Alpha di sana tentu bukan langsung jadi armada perang seperti tank atau alutsista umumnya. Akan tetapi sebagai sarana latih tembak para prajurit di sana.
.
Romi Satria Wahono on LinkedIn: nak, the army is the true defense
nak, when you can program, you can think algorithmically, which is necessary for advanced computing topics ... (ken thompson) Kalau mengikuti ACM/IEEE Computing Curricula (CC) 2005 (Gambar 1), sudah clear tervisualisasi bahwa software methods & technologies itu letaknya di tengah, termasuk ruh dan hardcore yg hukumnya fardhu ain dikuasai oleh para pedjoeang di bidang computing. Ini dipertegas di ACM/IEEE CC 2020 (Gambar 2, lihat matriks sub bidang dan bobot tiap topik/subtopik), meskipun ada penambahan sub disiplin baru di computing, tapi tetap bahwa pemahaman terhadap logic programming, data structures, algorithms, & software design (point 4.3, 4.4, 5.3, 5.4, 5.5) adalah fundamental core yg wajib dikuasai oleh semua orang yg merasa masih ingin berdjoeang (belajar dan mengajar) di bidang computing ...
Seperti saya tulis sejak bertahun2 lalu, orang computing ga ngerti enterprise architecture (EA) itu ga papa (lihat Gambar 2, point 1.4, memang ada yg bobotnya 0), tapi jangan orang Information Systems (IS) ngomong ga ngerti EA karena itu masuk core competency yg bobotnya tinggi bagi orang IS ...✊️ Orang computing ga ngerti signal processing dan computer hardware, itu juga boleh2 saja, tapi jangan orang Computer Engineering (CE) yg ngomong itu, karena bakal dirujak netizen julid pedjoeang bidang CE nanti (lihat Gambar 2, point 6.2, 6.3, 6.4) ... 😁 Tapi kalau orang computing ngomong bahwa ga bisa coding, ga ngerti programming, mumet lihat alur logika, ini masalah besar, bagaikan masuk neraka itu, dan nerakanya juga jahanam alias paling bawah ... karena orang computing ga paham coding itu bukan sayuran tanpa garam, tapi garam tanpa asinnya alias bukan garam lagi ...
😊🙏 Dan sekali lagi, ini belum tentu salah mahasiswanya lho ya, bisa juga salah kampus dan institusinya ... karena kurikulum tidak didesain dengan baik, sudah obsolete, tidak ada kebijakan 1 bahasa pemrograman yg akhirnya bikin mahasiswa bingung, dan tidak dimasukkan secara intensif ke berbagai mata kuliah yg berhubungan ...
Dunia makin ga jelas kalau pedjoeang di bidang computing malah berargumentasi bahwa logic coding & programming itu ga penting ... nah ini bikin kisruh ketika dia lulus S3, kemudian menjadi dosen, apalagi dikasih tugas menyusun kurikulum, pasti akan dihilangkan itu matkul2 hardcore computing, atau disunat, didegradasi & diubah supaya dia masih bisa ngajar ...
Dan di situlah dimulainya bagaimana "mahasiswa computing nircoding" ini melakukan academic cheating, bayar orang utk buatin skripsi dia ... dan akhirnya karena demand nya tinggi, jadi lahan bisnis yg tumbuh di liar di sekitar kampus, bahkan ada yg terang benderang promosi lewat iklan ... dan lebih parah lagi pelaku bisnis itu sebagian juga dosen yg paham bahwa ada kebutuhan itu ... ini akan jadi looping tanpa henti dan merusak kalau kita ga sama2 bergerak utk memperbaiki dunia pendidikan computing di republik ini .. ini banyak saya bahas di youtube saya tentang mitos pendidikan computing .