Motor Honda Jaman Dulu. Setelah Honda GL100 muncul, tidak lama Honda GL125 mengaspal dengan memenuhi permintaan para konsumen yang ingin tenaga lebih besar. Istimewa/Pintrest.
.
Sekarang Cuma Sekali, Beli Motor Honda Zaman Dulu Dapat
GridOto.com - Beli motor baru Honda zaman dahulu ternyata dapat lebih banyak gratis oli mesin dan jasa servis jika dibandingkan sekarang. Sekarang, jika beli motor baru Honda hanya dapat 1 kali gratis oli mesin, dan gratis biaya jasa sampai servis ke-4. Tapi saat itu sudah gratis oli mesin dan biaya jasa servis," tambahnya saat ditemui pada Senin lalu (03/07/2023).
Otomotif Ilustrasi AHASS jaman dahuluBaca Juga: Cocok Buat Yamaha NMAX, Segini Harga Oli Mesin Idemitsu IRG3 10W-40Selain kebijakan dari pabrikan, menurut Sapari perbedaan servis dan oli gratis motor Honda zaman dulu dengan motor baru Honda saat ini berkaitan dengan masa inreyen mesin. Makanya ada 3 kali gratis jasa servis dan oli mesin," jelas Sapari.
.
Kenapa Beli Motor Honda Zaman Dulu Gratis Oli dan Servis Berkali
MOTOR Plus-Online.com - Berasa enggak bro, beli motor Honda zaman dulu banyak dapat gratis oli dan servis berkali-kali, namun sekarang cuma sekali aja dapatnya? Brother MOTOR Plus berasa enggak kalau beli motor Honda di zaman dulu langsung dapat gratis oli dan servis berkali-kali. Dulu, biasanya membeli motor baru Honda langsung dapat gratis servis dan oli mesin motor untuk penggunaan berkali-kali. Namun di era sekarang, jika beli motor baru Honda hanya bonus 1 kali gratis oli mesin, dan gratis biaya jasa sampai servis ke-4. Sapari menambahkan, selain kebijakan dari pabrikan, ada perbedaan servis dan oli gratis motor Honda zaman dulu dengan motor baru Honda saat ini. .
Yuk Intip Alasan Kenapa Masyarakat Memilih Sepeda Motor Honda
Balikpapan – Tidak dipungkiri sekarang bahwa sepeda motor adalah kebutuhan primer masyarakat, bagaimana tidak hampir seluruh kegiatan mobilitas pribadi atau perusahaan kebanyakan menggunakan sepeda motor. Uniknya jika ditilik sejarahnya pada masa dahulu kebanyakan orang di daerah menyebut sepeda motor dengan sebutan “Honda”, walaupun dahulu sepeda motor yang masuk ke Indonesia pada awalnya didominasi oleh merk-merk Eropa. Namun sekitar tahun 1971 Honda memiliki pabrik perakitan sepeda motor di Indonesia yang saat ini dikenal dengan PT AHM (Astra Honda Motor).
Seiring berkembanganya zaman, pembelian sepeda motor Honda sekarang bisa menggunakan online aplikasi motorku X atau datang langsung di dealer resmi Astra Motor Kaltim 1 untuk konsumen Honda Kaltim-Kaltara. Alasan Orang Memilih Motor HondaSelain dilihat dari sejarahnya kepopuleran motor Honda sebagai sebutan sepeda motor di daerah pada jaman dulu, beberapa alasan masyarakat yang antara lain :1. .
Istilahnya Mewah, Motor Honda Zaman Dulu Sudah Pakai Air
Otomotifnet.com – Ternyata istilah ‘Air Suspension’ sudah tersohor pada motor Honda Zaman old. Tertera di garpu depan kiri kanan kedua motor era '80-90-an tersebut.
Enggak heran, kalau zaman sekarang ada yang gagal paham sama istilah tersebut. Maklum, air suspension zaman now lebih merujuk ke suspensi udara yang bisa menaikturunkan mobil atau motor.
(BACA JUGA: Lawas Berkelas, Chevrolet Zafira Mewah, Disuntik Air Suspension dan Kesambet Hellaflush)JoAIR SUSPENSION Mbah... .
Ini Daftar Harga Motor Honda di Tahun 1974, Tak Sampai Rp500
Otosia.com Harga motor Honda kondisi baru saat ini yang paling murah diangka belasan juta. ÃÂNextÃÂ (kpl/ahm)Melansir Instagram @ndorobeii, harga motor Honda di tahun 1974 terungkap.
Berlaku untuk pembelian tunai semua motor Honda mulai tanggal 1 November hingga 31 Desember. Menariknya, harga motor Honda di tahun 1974 tak sampai Rp500 ribu. Nah, berikut ini daftar harga motor Honda di era 70-an untuk daerah Jakarta.
.
Perlukah Motor Dipanasi Terlebih Dahulu Sebelum Digunakan
Perlukah Motor Dipanasi Terlebih Dahulu Sebelum Digunakan? Memanasi motor masih dianggap perluPada dasarnya, semua kendaraan bermotor termasuk motor perlu dipanasi sebelum digunakan untuk aktivitas lama atau berat. Alasan kenapa tidak boleh memanasi motor dalam jangka waktu lamaAlasan utama kenapa tidak boleh memanasi motor dalam jangka waktu lama baik untuk kendaraan injeksi ataupun karburator karena akan membuang-buang bahan bakar secara percuma. Tidak hanya itu saja, apabila motor terlalu lama dipanasi maka mika lampu akan menjadi buram karena bohlam terlalu panas dan tidak ada sirkulasi udara yang keluar dan masuk seperti halnya saat motor dipakai di jalan raya.
Tidak disarankan pula mengengkol motor secara berlebihanMemang tidak masalah apabila sebelum menghidupkan motor, Anda mengengkol atau menggunakan kickstarter terlebih dahulu. .
Sejarahnya, Astra Honda Motor Dulu Bernama Federal Motor
Otosia.com Jika kita mengenal pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia pada masa sekarang, maka nama yang muncul adalah PT Astra Honda Motor. Padahal, dulunya, perusahaan ini bernama PT Federal Motor.
"PT Astra Honda Motor awalnya bernama PT Federal Motor, itu didirikan tahun 1971," kata David Budiono, Production, Engineering, and Procurement Director PT Astra Honda Motor (AHM)Setahun sebelumnya atau 1970, mereka masih menjadi distributor sepeda motor Honda. "Seiring berjalannya waktu, 1997-1998 krisis masuk, tahun 2001 kami menjadi PT Astra Honda Motor karena prinsipal mulai masuk. Dari awalnya dimiliki orang kita, menjadi 50 persen-50 persen, yaitu masuknya Honda Motor Jepang," tambahnya.
.
Mengenal 5 Jenis Suspensi Sepeda Motor
Mengenal 5 Jenis Suspensi Sepeda Motor By Astra Motor Category : Category : Info Suspensi Sepeda MotorBagi pengendara jelas saja sudah hafal dengan medan jalan yang ada di Indonesia. Sebab, memang fungsi utama suspensi ini yaitu menyerap getaran pada roda agar tidak mencapai body sepeda motor sepenuhnya. Agar tidak terjadi salah pilih, berikut ini beberapa jenis suspensi sepeda motor yang penting untuk diketahui. Jenis-Jenis Suspensi Untuk Sepeda MotorPararel ForkSuspensi ini kebanyakan dipakai untuk motor jaman dahulu seperti Vespa Clasic misalnya. Dual Shock Dual Swing Arm : Tipe berikut sangat umum ditemukan, sebab memang hampir semua motor bebek menggunakan suspensi ini. .