Apakah Aerox Bisa Setting Co. Pagi gan, ane nyari2 Thread yang ngebahas Yamaha Aerox 155 ini, pada belum ada yang posting thread ini nih,,, kita diskusi disini aya gan bareng2.Mesin 155cc generasi baru yang dilengkapi dengan "Variable Valve Actuation" (VVA) membuat performa tarikan mesin lebih bertenaga. Kontrol pengereman yang lebih maksimal dengan ABS, membuat berkendara lebih aman.
Aerox 155 VVA dirancang untuk menjadi standar baru sporty scooter di ASEAN. Desain pegangan bagian belakang yang menyatu dengan body motor, memberikan kesan yang sporty.
Lampu depan dan belakang LED dengan desain sporty, lebih terang dan lebih awet. Busi itu subtle rasanya untuk tenaga, kalo saya pribadi sih lebih ke daya tahan.
Twin iridium hanya beda desain aja kayaknya om, balik lagi kayak yg tadi saya bilang, performa kalau cm ganti busi subtle rasanya. trs tiap kali isi nitro kasi tips lg gak ke abangny? Original Posted By Excelzior Dengan pemakaian seperti itu normal kalau menyusut sekian ml selama 4200 km om. oke makasih sharing2 nya gan Agan2 mau tanya Pulser Spul saya error nih kabel nya kira2 bisa kanibalan sama motor apa ya ? Dan kalau emg ad yg jual pulser nya tolong dong butuh banget nih makasih 02-07-2018 06:51 Original Posted By andyka halo gan.. numpang gabung..
ane baru ambil aerox, plat belom ada.. mau nanya nih gan..
untuk stasioner normal aerox itu rpm berapa yah? apa bisa di setel? karna agak menggangu aja sih, asal lepas gas turun nya lama rpm nya.. apa emang gitu gan? harusnya di angka 1500 Cek beres aj gan minta setel ulang, ga enak kalo ketinggian idle nya Original Posted By andrabra Menurut ane kegedean itu idle stasionernya.
Di motor saya sih ga ada gejala telat turun ya om, tiap tutup gas ya turun pasti rpm. Setau saya ga bisa di setel krn udah pakai isc. Mau tanya buat om2 yg sudah pake.
03-07-2018 02:06 Kaskus Holic Posts: 802 Original Posted By arismuhamad gak dalem bnget si om, masih enak untuk ngerem & lebih pakem ๐ Original Posted By Excelzior Busi itu subtle rasanya untuk tenaga, kalo saya pribadi sih lebih ke daya tahan. Twin iridium hanya beda desain aja kayaknya om, balik lagi kayak yg tadi saya bilang, performa kalau cm ganti busi subtle rasanya. Di mobil sih udah ada yg jual alatnya, tapi kan pipanya gede banget hahaha Buat motor ada yg jual sistemnya tapi fullset knalpot, jadi bisa ganti2 suara. Balik ke selera sih ya, kalo menurut gue mesin 1 silinder CC dibawah 400cc no silencer jelek banget suaranya haha oke makasih sharing2 nya gan Maksudnya tahan itu lebih ke olinya yg masih bisa dipakai sampai sekian km tanpa ada penurunan performa, kalau nyusut ya harus ditambah omm. Original Posted By ooohhhh okey gan makasih sarannya. Normal kalo beda om.
.
07/07/17
Dari reaksi kimia di atas akan menghasilkan Tegangan listrik tenagangan yang di hasilkan berkisar dari 0-1Volt , ketika sensor O2 membaca hasil pembakaran yang menghasilkan voltase di bawah 0,5 Volt (campuran terlalu miskin/kering) atau di atas 0,5 Volt (campuran terlalu kaya/basah), nah tengangan ini lah yang akan dikirimkan oleh sensor O2 ke ECU sebagai hasil dari pembakaran di ruang bakar pada mesin, kemudian ECU akan memerintahkan Injector untuk mengurangi/menambah debi semprotan bahan bakar ke mesin sampai mendapatkan hasil pembakaran yang Ideal/sempurna (AFR yang ideal (tepatnya di 14,7)).sehingga emisi gas buangnya menjadi ramah lingkungan. oke kita balik lagi membahas tegangan yang di hasilkan sensor O2 td, Sensor O2 menghasilkan tengangan, 0.5volt campuran terlalu kering lebih sedangkan di atas 0.5volt campuran akan basah, nah dengan menambah resitor pada sensor O2 maka akan merubah tegangan yang akan di hasilkan Sensor O2 sehingga akan membuat setingan menjadi rich/basah, dengan batas toleransi tertentu sesuai kebutuhan mesin berapa ohm resistor yang di butuhkannya, makanya ketika kita menambah resistor di sensor O2 maka tenaga motor pun berubah kan karena setingan menjadi rich/basah. maksudnya begini dalam kondisi normal si sensor O2 akan mengatur tengangan 0-1volt, maka akan kita jumpai dimotor standar/bore upan seting kekeringan karena mungkin saja sensornya hanya memberikan tengangan di bawah 0.5 volt sehingga setingan menjadi kekeringan/miskin bahan bakar, tapi dengan penambahan resistor ini maka tegangan minimal yang dihasilkan adalah 0.5volt, maka dari itu setingan motor tidak akan kekeringan karena tegangan sudah di jaga segitu, terus banyak kasus juga setelah pemasangan resistor ko malah boros bensin??? dan seudah putus resistornya tarikan motor bakal ga enak, ya jelas karena ecu ga menerima sinyal dari sensor O2 dan ECU jadi bingung harus berapa nih debit bahan bakar yang harus di semprotin banyak/sedikit dan ga berapa lama motor pun bakal mati, kalau ke BERES pasti suruh ganti, tapi cukup dengan mengganti resistor masalah bisa hilang. Terus bagaimana pengaruh O2 dengan setingan CO, apakah masih harus seting CO? sebenernya seting CO "tidak perlu" dilakukan karena konsumsi bahan bakar udah di atur oleh sensor O2 tadi jadi konsumsi bahan bakar akan tetap dalam kondisi ideal kalau motornya masih standaran, tapi buat motor yang udah melakukan ubahan alias engga standar lagi baik di knalpot, busi racing,koil atau pun di mesin naik CC maka perlu di lakukan CO, karena sudah pasti dengan adanya perbuhan tersebut akan merubah juga kualitas gas buang yang dihasilkan yang akan mempengaruhi juga kinerja ECU, sebagai contoh perubahan kecil dengan mengganti Knalpot tanpa perubahan seting CO maka setingan motor akan kering dan mesin akan cepat panas, dengan penambahan setingan CO maka setingan debit bahan bakar akan diubah menjadi rich/basah range penambahannya tergantung tipe knalpot toreansi yang enak dari 3-5 saja untuk mesin standar tp ga menutup kemungkinan akan lebih tergantung kondisi mesin juga, wohh ternyata ribet juga ya??? Pembacaan Sensor O2 juga dipengaruh kondisi lingkungan (Kualitas udara sekitar), makanya sering dirasain kan bedanya pas motor yang biasanya dari satu daerah ke daerah lainnya berbeda, contoh deh yang saya rasain begitu di jakarta motor enak banget tarikannya tp klo pulang ke sukabumi malah ga enak, dan ngecek kondisi busi pun lebih kering, nah kalau di sukabumi biasanya motor suka minta tambah setingannya tuh buat motor saya rx-robo minta di seting di angka 13 baru enak klo balik ke jakarta balikin ke 10 lagi, karena perbadaan kondisi udara maka akan berbeda juga.
terus ada hubunganya ga dengan penambahan alat tertentu dengan yang di tempel yang fungsinya memperbaiki udara masuk, SORRY GA NYEBUT MEREK GA IKLAN, nah dengan pemambahan barang tersbut dipercaya memperbaiki kualitas udara yang masuk singga merubah tenaga motor, wellss mungkin bener karena kualitas udara yang masuk akan mempengharuhi kinerja sensor O2 tersebut dan balik lagi ke mekanisme kinerja sensor untuk hal ini, pengaruhnya. kualitas bahan bakar juga berpeengaruh bukan perkara di oktan saja tapi kualitas nya pun pengaruh, hal ini berkaitan dari gas buat yang di hasilkan dari sisa pembakaran, bahan bakar dengan kualitas buruk akan menghasilkan karbon yang dapat menutup/mengotori sensor O2 sehingga tenaga menjadi berkurang, jadi semakin bagus bahan bakar nya akan semakin enak juga tenaganya dan dan cepat mengotori sensor O2.
Tapi tenang aja ko sensor ini termasuk awet ko ga bakal cepet rusak , alias awet wlpn di pake bertahun tahun, tapi yah perlu juga perawatan terlebih klo bahan bakar yang di gunakan ga bagus , Apakah bisa sensor O2 ini diperbaiki? Kalau baca dan tonton Videonya di luar negeri sih bisa di Benerin dengan cara Bypass dengan menggunakan Resistor dengan ukuran tertentu, tapi saya sendiri belum pernah coba, karena dalam vide tersebut mereka punya alatnya khusus buat ukur grafik dari sensor O2, tapi kebanyakan bilang sensor O2 rusak ya udah rusak aja ga bisa diperbaiki lagi contoh kasus punya saya ada kerusakan di fisiknya jd ga bisa di benerin,, (ntar ada postingannya sendir yah,hihihi) .
Tips: Efek Seting CO Motor Injeksi Setelah Ganti Knalpot Racing
Terutama untuk motor merk Yamaha, sering diperbincangkan soal seting CO. Angka CO dari pabrikan standart-nya yakni angka 0, namun bisa diseting dikurangi ataupun ditambah sampai angka 30.
Karena penyemprotan bahan bakar juga jadi lebih banyak. Oh ya, tidak semua motor bisa seting CO.
Jika tidak bisa seting CO bisa pasang yang namanya piggyback. .
Ganti Knalpot Racing di Motor Injeksi, Bagaimana Pengaruhnya?
Jakarta โ Salah satu cara instan menaikkan performa sepeda motor yakni dengan mengganti saluran pembuangan atau knalpot bawaan dengan produk aftermarket. Perbedaan dari kedua jenis knalpot ini hanya terletak pada ada tidaknya komponen catalytic converter yang berfungsi menyaring sisa gas buang di produk aftermarket. Tenaga mesin yang dihasilkan juga standar karena pabrikan lebih memprioritaskan pada konsumsi bahan bakar agar efisien.
Knalpot aftermarket berjenis freeflow membuat tarikan motor menjadi lebih bertenaga dan suara yang dihasilkan pun terdengar garang. Back pressure inilah yang membuat performa mesin menjadi kurang maksimal karena seperti menahan gas buang.
Jika tidak melakukan penyesuaian maka performa mesin juga tidak akan berubah karena bahan bakar yang masuk terlalu sedikit. Pada sistem injeksi, pengaturan dilakukan dengan menaikkan skala CO dan HC untuk mengatur jumlah bahan bakar yang masuk. Angka CO dari pabrikan sebenarnya standarnya ada di angka 0, namun pabrikan tidak membatasi jika konsumennya ingin seting CO.
Misalnya pada beberapa produk Yamaha, CO-nya bisa di setting. Untuk sistem injeksi ini, bisa dilakukan reset ECU di motor untuk menyesuaikan kebutuhan bahan bakar seiring upgrade knalpot.
Untuk mengatur CO ini juga perlu melihat hasil pembakaran di busi. Hal yang membuat tampak boros setelah anda mengganti knalpot standar dengan knalpot racing di motor injeksi adalah cara atau teknik berkendara yang agresif.
Sebaiknya kita berpikir ulang sebelum mengganti knalpot standar pabrikan dengan knalpot racing. Dari sisi performa memang bisa mengail tenaga dan torsi, namun banyak juga kerugian memasang knalpot ala balap ini.
Penggantian tanpa adanya penyesuaian teknis hanya membuat suara bising ditelinga dan juga membuat motor menjadi lebih boros dalam penggunaan bahan bakar. Selain itu, mereka yang menggeber-geber untuk meminta jalan bahkan dianggap arogan oleh pengguna jalan lainnya. .
Perubahan Signifikan Yamaha Aerox 155 Connected 2021, Simak
Yamaha Aerox 155 dan Yamaha Aerox 155 Connected.Pertama kali, skutik bongsor ini dipamerkan di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016. Tak hanya VVA, ada banyak fitur canggih lainnya yang disematkan pada motor ini, seperti Stop & Start System (SSS), Smart Motor Generator (SMG), lampu depan dan lampu belakang berteknologi LED, serta panel meter full digital dengan layar 5,8 inci dengan Multi Information Display (MID). Jika dilihat sepintas, Yamaha All New Aerox 155 Connected sepertinya memiliki dimensi yang sedikit lebih besar dibanding Yamaha Aerox 155 VVA.
Yamaha Aerox 155 VVA hanya memiliki berat 116 - 118 kg. Lalu, Yamaha All New Aerox 155 Connected lebih besar, yakni 5,5 liter.
Perbedaan Dimensi SpesifikasiYamaha All New Aerox 155 ConnectedYamaha Aerox 155 VVA P x L x T1.980 mm x 700 mm x 1.150 mm1.990 mm x 700 mm x 1.125 mmJarak Sumbu Roda1.350 mm1.350 mmJarak Terendah ke Tanah143 mm142 mmTinggi Tempat Duduk790 mm790 mmBerat Isi122 kg - 125 kg116 kg - 118 kgKapasitas Tangki Bahan Bakar5,5 liter4,6 liter Yamaha All New Aerox 155 Connected memiliki bobot yang jauh lebih berat dibanding generasi sebelumnya. Meski begitu, skutik ini tetap memiliki PWR terbarik untuk skutik 150-155 cc saat ini. Ada banyak penambahan fitur canggih pada skutik ini.
Di bagian kiri sebelah depan, sudah ada tombol untuk memilih tampilan informasi dan setting pada panel meter. Yamaha Aerox 155 VVA memiliki cukup banyak varian atau tipe. Pilihan warna varian Standard Yamaha Aerox 155 Connected.Dengan penyematan fitur yang lebih banyak, banderol Yamaha All New Aerox 155 Connected tentu saja lebih tinggi dibandingkan dengan Yamaha Aerox 155 VVA. Toh Yamaha Aerox 155 VVA masih sama baiknya, dan memiliki desain yang digemari anak-anak muda karena tampilannya yang sporty. .
Tips Motor: Cara Seting CO Pasca Ganti Knalpot Racing Mesin
Kotak FDT dilengkapi dengan tiga kabel. Yakni kabel hijau disambungkan ke self diagnostic yang di ECU juga punya warna yang sama. Sedangkan untuk satu silinder cukup C1,โ jelas Andre yang memperagan pada R25 setelah ganti knalpot ProSpeed. โUntuk motor injeksi yang ganti knalpot racing, ada baiknya CO diposisikan pada value range plus (+) 4 sampai dengan 8. Settingan itu sudah cukup enak, karena bahan bakar lebih banyak dari udara. Tapi kalau berlebihan alias kebanyakan bahan bakar, busi jadi hitam, pembakaran nggak tuntas.
.